Petroenergy.id, Cilacap PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit IV Cilacap meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 0.99 Megawatt peak (MWp) pada Kamis (21/3). Pembangunan PLTS ini merupakan hasil sinergi Pertamina Group, yaitu antara KPI dengan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).

Peresmian dilakukan oleh Direktur Operasi KPI Didik Bahagia dan Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman, serta GM Refinery Unit IV Cilacap Edy Januari Utama. PLTS dengan total kapasitas terpasang 0.99 MWp tersebut dibangun 2 area yang terpisah, yaitu sebesar 495 KWp di Komperta Gunung Simping dan 504 KWp di Komperta Tegalkamulyan. PLTS tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dua komplek perumahan Pertamina di Kilang Cilacap.

“Kami bangga dapat menjadi bagian dari Upaya dekarbonisasi yang dilakukan di area Kilang Pertamina Internasional. Pemanfaatan PLTS di Kilang Cilacap ini adalah salah satu dari bentuk kolaborasi Pertamina NRE dan Kilang Pertamina Internasional. Terima kasih bagi semua pihak yang telah mendukung program transisi energi ini. Kami percaya bahwa sinergi yang solid akan memantapkan upaya mencapai aspirasi net zero emission Pertamina,” ujar Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman saat peresmian PLTS.

Fadli melanjutkan bahwa inisiatif dekarbonisasi Pertamina merupakan upaya serius dan bagian dari komitmen Pertamina mengimplementasikan aspek ESG. Keseriusan ini salah satunya ditunjukkan dengan skor ESG Pertamina yang semakin membaik dari tahun ke tahun.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia menyampaikan komitmen tinggi KPI yang secara nyata mendukung dekarbonisasi di unit operasi. “Dengan mengintegrasikan dekarbonisasi ke dalam unit operasi, KPI siap untuk memberikan dampak yang nyata dan positif pada lingkungan sambil berkontribusi pada pencapaian tujuan keberlanjutan global,” ungkap Didik Bahagia.

Selain untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik, PLTS ini juga membuktikan bahwa Kilang Cilacap berkomitmen penuh pada dekarbonisasi, dan hal ini merupakan bagian dari penerapan ESG untuk KPI dan Pertamina secara keseluruhan. Dengan PLTS ini, diperkirakan akan menyalurkan energi sebesar 1421 MWh per tahun dan menurunkan emisi karbon sebesar hampir 1083 ton CO2 per tahun.

Secara keseluruhan hingga saat ini PLTS yang terpasang di area operasi KPI mencapai kapasitas 9,87 MWp, yaitu Kilang Dumai 3,77 MW, Kilang Plaju 2,25 MW, Kilang Balongan 1,51 MW, dan Kilang Cilacap 2,34 MW. Akumulasi energi yang disalurkan mencapai 10 juta kWh dan penurunan emisi lebih dari 6 juta ton CO2, atau setara dengan menanam 7 ribu pohon dewasa.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, sinergi Pertamina Grup dalam bidang transisi energi ini mencerminkan komitmen Pertamina mendukung net zero emission (NZE) 2060. “Semua lini bisnis Pertamina berperan untuk mengembangkan transisi energi, melalui sinergi program ini diharapkan makin berdampak secara langsung pada ketercapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Pertamina memiliki aspirasi yang sejalan dengan pemerintah, yaitu mencapai net zero emission selambat-lambatnya tahun 2060. Aspirasi tersebut dicapai melalui 2 inisiatif, yaitu dekarbonisasi dan bisnis rendah karbon serta carbon offset.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(mk)